Friday, August 10, 2012

Necomimi, Mainan yang Mampu Membaca Pikiran

unik6567
Saat  pertama kali mendengar tentang Necomimi Brainwave Cat Ears dari Neurowear, kami mengira mereka berbohong. Bagaimana mungkin sebuah mainan dapat mengetahui perasaan Anda — secara langsung — dengan membaca gelombang otak? Ternyata kami salah. Tidak hanya dapat membaca gelombang otak, mainan yang menyerupai telinga kucing seharga sekitar Rp 938 ribu itu juga  lucu.

NeuroSky mengatakan, Necomimi dirancang untuk dipakai pada acara-acara yang menyenangkan, entah itu di sebuah pesta, Halloween atau bersiap-siap sebelum acara konvensi komik. Di kantor kami, dalam hitungan detik seluruh pegawai kami tertawa dan antre untuk mencobanya.

Necomimi terdari dari 2 bagian: ikat kepala dengan baterai dan sensor, dan telinga yang lucu. Anda perlu membeli 4 buah baterai AAA untuk menghidupkannya. Telinganya terbuat dari bahan busa kaku yang  menempel dengan ikat kepalanya, dan kami tidak khawatir telinganya akan terjatuh.

Ikat kepala dapat mengurangi berat baterai, dan kami bisa memakainya dengan nyaman selama sekitar 5 jam. Setelah memakai ikat kepalanya, kami menempatkan sensor di depan dahi kita dan memakai sensor kedua di daun telinga kita.

Setelah menghubungkan sensornya, telinga tersebut akan membutuhkan waktu sekitar 30 detik untuk berfungsi. Selama waktu itu, satu telinga akan menegang sedangkan yang lain akan terkulai. Ketika Anda merasa rileks, kedua telinga akan terkulai. Tapi jika Anda sedang sangat fokus, teling aakan menegang dengan cepat. Ketika Anda memiliki minat tinggi terhadap sesuatu, telinga akan bergoyang.

Ketika kita akan mengambil napas dalam-dalam dan masuk ke pola pikir seperti saat yoga, telinga Necomimi itu akan terkulai perlahan seperti petunjuk yang diberikan. Kami juga mampu mereproduksi gerakan lain dengan melompat dari belakang dinding untuk mengejutkan rekan kerja, menonton video anak kucing, dan ketika editor kami untuk menyerahkan hasil liputan setelah tengah hari.

Saat kami mencoba untuk membuat telinganya bergerak dengan cara tertentu, kemungkinan besar berhasil. Orang lain yang mencoba telinga tersebut lebih sering gagal, namun kami menduga hal itu karena mereka kurang terhubung dengan emosi mereka.

Alat tersebut tidak dijual untuk semua orang, namun kesenangan yang kita dapatkan dari Necomimi Brainwave Cat Ears sesuai dengan harganya. Kami sungguh senang saat melihat rekan kerja yang mengetik sambil marah-marah dengan telinga kucingnya yang bergerak naik turun. Sungguh tak ternilai harganya.

Dokter Mengeluarkan Laba-laba yang Bersembunyi di Telinga Seorang Wanita

Seorang wanita Cina datang ke rumah sakit pusat Changsha mengeluhkan bagian kiri kepalanya yang gatal. Setelah dokter memeriksa, ia menemukan sumber rasa gatal itu. Seekor laba-laba ternyata hidup di dalam telinga si wanita selama lima hari.

kesehatan876
Para dokter kemudian menggunakan cairan saline untuk menyiram laba-laba tersebut. Khawatirnya, laba-laba ini bisa berjalan semakin dalam ke gendang telinga si wanita atau menggigitnya.

Teknik siram ini berhasil dan si pasien dilaporkan menangis bahagia setelah diberitahu laba-laba di telinganya berhasil dikeluarkan. Dokter di rumah sakit tersebut percaya laba-laba tersebut memasuki rumah si wanita saat sedang direnovasi, kemudian merangkak masuk ke telinga saat si wanita tidur.

Laporan dari CNN menyatakan bahwa laba-laba dan serangga lainnya muncul dalam jumlah lebih banyak musim panas ini karena hangatnya suhu dan kekeringan di Amerika Serikat.

"Semua serangga berdarah dingin, jadi pada suhu ekstrem mereka berkembangbiak lebih cepat, hasilnya lebih banyak serangga yang muncul pada musim panas ini dibanding tahun lalu," kata Jim Fredericks, ahli serangga dan pakar kehidupan satwa dari National Pest Management Association pada jaringan berita tersebut.

Wednesday, August 8, 2012

Lukisan yang Diduga Karya da Vinci Ditemukan di Peternakan di Skotlandia

monalisa856
Fiona McLaren, 59, menyimpan lukisan tua di rumah peternakannya selama beberapa dekade. Sudah lama dia tidak memikirkan soal lukisan yang diberikan oleh ayahnya sebagai hadiah itu. Namun setelah dia mencoba membawa lukisan itu ke seorang juru taksir, kini beberapa pakar berspekulasi bahwa lukisan tersebut adalah karya Leonardo da Vinci berusia 500 tahun dan bisa bernilai $150 juta atau Rp 1,4 triliun.

"Saya menunjukkan lukisan ini pada dia (pelelang Harry Robertson) dan dia tertegun, tak bisa berbicara apa-apa, hanya berseru," kata McLaren, menurut The People.

Daily Mail melaporkan bahwa lukisan ini kemungkinan adalah Maria Magdalena yang memegang seorang bayi. Kini lukisan tersebut sedang menjalani analisis lanjutan dari para pakar di Universitas Cambridget dan Hamilton Kerr Institute, yang bisa mengetahui usia tepat dan asal lukisan ini.

Meski lukisan tersebut bukan asli karya da Vinci, namun setidaknya berasal dari sekolah lukis da Vinci dan dibuat oleh salah satu murid pelukis maestro tersebut dari abad ke-16.

Ada papal bull atau semacam sertifikat dari Paus yang tertempel di belakang lukisan sehingga karya ini dipercaya berasal dari era Paus Paulus V, kepala Gereja Katolik pada awal abad 17. McLaren bilang ada tulisan "Magdalena" yang jelas terlihat di kertas pudar.

Menurut McLaren, dia berharap lukisan ini bisa terjual ke sebuah museum dan dia berencana menyumbangkan sebagian dari nilai penjualan lukisan tersebut setelah dilelang.

Cuaca Angkasa dan Badai Matahari yang Akan Datang

badai786
Dalam dua tahun ke depan, saat matahari mencapai puncak siklus aktivitas 10 tahunan, ada risiko meningkat terjadinya badai matahari yang dapat mematikan sumber tenaga listrik dan satelit komunikasi andalan manusia.

"Pemerintah banyak negara menganggap ini hal yang serius," kata Mike Hapgood, spesialis cuaca luar angkasa di Rutherford Appleton Laboratory di Inggris. "Hal-hal seperti ini memang jarang, tapi saat terjadi, konsekuensinya bisa seperti bencana."

Hapgood mengatakan bahwa badai matahari semakin sering didaftarkan sebagai risiko bencana nasional agar ada perencanaan penanganannya, bersamaan dengan tsunami dan ledakan gunung api.

Statistik pun mendukung kekhawatiran terhadap badai matahari. Ada peluang 12 persen bahwa badai matahari besar akan terjadi di setiap dekade, sehingga kemungkinan terjadinya satu dalam 100 tahun. Terakhir kali badai matahari terjadi adalah 150 tahun lalu.

Industri satelit yang penuh rahasia
Ancaman ini datang dari plasma magnetis yang dikeluarkan matahari saat terjadi coronal mass ejection (CME) atau letusan masif angin matahari dan area magnetik yang dilepaskan ke luar angkasa. Seperti gelembung udara yang meletus di atas permukaan matahari, CME mengirim berton-ton gas ke angkasa dan dapat 'menelan' Bumi dalam 1-3 hari.

Badai geomagnetik yang ditimbulkan bisa memunculkan arus kuat di pembangkit-pembangkit listrik sehingga membuat transformer mahal, inti pembangkit tersebut, meleleh.

Listrik padam yang terjadi di sebagian besar India pekan ini memang tidak disebabkan oleh badai geomagnetik, tapi bisa memberi gambaran yang akan terjadi saat badai matahari datang. Para penambang bisa terjebak, kereta-kereta tak berjalan, dan rumah sakit tak bisa beroperasi. Sementara pemadaman ini terjadi di negara di mana 40% penduduknya tidak mendapat akses listrik.

Menurut para ilmuwan, badai ini juga bisa merusak atau menghancurkan satelit. Penyebabnya adalah partikel-partikel listrik akan merobek satelit ini dengan kecepatan ratusan mil per detik. Sayangnya, industri satelit tidak terbuka membahas isu ini.

"Masih sangat sedikit yang mengakui bahwa ada masalah," kata Hapgood. Ia menduga bahwa jika ada perusahaan yang mengakui ada masalah, maka perusahaan tersebut akan mengalami kerugian komersil.

"Jalannya masih panjang sampai pasar mengakui bahwa ada masalah global di sini sehingga bisa memberi keuntungan buat orang-orang yang bisa mengatasi cuaca luar angkasa."

Komunikasi radio dengan pesawat jet juga bisa mati saat badai matahari mengganggu ionosfer, bagian atmosfer bumi yang menjadi jalur gelombang radio.

Saat ada ancaman, maskapai penerbangan akan mengubah rute pesawat ke ketinggian yang lebih rendah sehingga lebih terlindung. Hal seperti ini tidak rutin terjadi, namun bukan hal yang jarang juga, dan menambah pengeluaran bahan bakar.

Mungkin tak akan terjadi
Dalam istilah industri asuransi, ancaman ini disebut "frekuensi rendah, kerusakan tinggi" dan baru-baru saja dianggap serius oleh pemerintah.

"Secara politis, asuransi ini baru dibeli tiga tahun lalu," kata Andrew Richards, analis risiko fatal di National Grid yang menjalankan jaringan listrik Inggris. "Kita tahu bahwa ini adalah dampak-dampak nyata tapi kita masih sangat jauh dari memahaminya."

Tim ilmuwan di Amerika Utara dan Eropa menghabiskan seharian mengawasi matahari dan memberi peringatan ke pemerintah, perusahaan listrik, operator satelit, dan maskapai penerbangan.

Tetapi, tepatnya seberapa banyak yang harus dikhawatirkan masih belum jelas karena pemahaman akan cuaca angkasa hanya berasal dari insiden dan pekerjaan dalam 20-30 tahun, sekedipan mata dalam ukuran matahari.

Pada 2003, badai magnetik menyebabkan rusaknya 47 satelit dan hancurnya satu satelit bernilai $640 juta, menurut British Antarctic Survey yang tahun ini meluncurkan program prediksi cuaca angkasa dengan dana Uni Eropa untuk industri satelit.

Sebelumnya, pada 1989, badai matahari menjadi sebab matinya semua jaringan listrik di Quebec, Canada dalam waktu 90 detik. Akibatnya jutaan orang tidak mendapat listrik selama 9 jam.

Tetapi satu-satunya badai besar yang dapat menjadi contoh bagaimana dampak badai matahari besar ini terjadi sebelum ada jaringan listrik nasional, internet, atau perjalanan udara yang masif.

Pada 1921, badai magnetik menyebabkan matinya jaringan kereta New York Central dan mengganggu jaringan telegraf dan telepon di dataran Eropa.

Tetapi yang terbesar adalah peristiwa Carrinton pada 1859, saat astronom Inggris Richard Carrington mengamati dan merekam erupsi matahari yang sangat besar dan hanya butuh 17 jam untuk sampai di atmosfer bumi. Aurora borealisnya bahkan terlihat sampai selatan Karibia.

Berita lokal melaporkan bahwa orang-orang di timur laut Amerika Serikat bisa membaca koran pada tengah malam karena cahaya dari aurora tersebut, sementara pekerja tambang di Rocky Mountains bangun dan menyiapkan sarapan karena mereka mengira hari sudah pagi.

Cerita-cerita ini menghibur, namun kini dengan adanya ribuan satelit aktif di orbit dan sekitar bumi, termasuk International Space Station, kerusakan akibat badai matahari bisa menyebabkan kerugian miliaran dolar pada operator privat seperti SES Global dan pemerintah.

Tak bisa kembali ke zaman batu
Sulit untuk menghitung seserius apa dampak kerugian dari hilangnya listrik untuk ekonomi modern, namun laporan dari Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional AS pada 2008 cukup mengejutkan.

Listrik mati secara luas dalam beberapa jam akan menyebabkan, "gangguan transportasi, komunikasi, perbankan, dan sistem kuangan, dan layanan pemerintahan; kerusakan distribusi air terjadi karena pompa gagal bekerja, selain juga hilangnya makanan layak konsumsi dan obat-obatan karena tidak ada sistem pendingin."

Laporan terpisah dari NASA yang terbit pada 2007 juga memperkirakan terjadi badai matahari skala Carrington yang menyebabkan kerugian operator satelit $30 miliar. Ini belum menghitung hilangnya pemasukan telekomunikasi dan perusahaan penyiaran yang bergantung pada operator satelit ini, serta dapat menyebabkan lubang pada jaringan keamanan militer.

Tuesday, August 7, 2012

Alhamdulillah, Produk Halal Laris Manis di Prancis


Ancaman sanksi menjual produk halal tampaknya tak berlaku. Permintaan produk halal di Prancis justru kian meningkat dan mencapai puncaknya saat Ramadan.

Di pinggiran Paris, supermarket Livry Gargan dipenuhi dengan produsen produk halal. Mereka berlomba menjual susu, rempah-rempah, daging dan lasagna halal. Konsumennya kebanyakan Muslim.

Fatima Assani, 39 tahun, seorang imigran Maroko, mengaku tidak lagi kesulitan untuk mencari bahan masakan untuk Ramadhan. Ia biasa menyajikan masakan khas tradisional Maroko.

produk687

“Saya tak lagi sulit menyajikan masakan favorit keluarga,” papar dia seperti dikutip voanews.com, Senin (6/8).

Pemilik Lembaga Riset berbasis di Paris, Abbas Bendali mengatakan Ramadhan merupakan puncak dari penjualan produk halal. Omzet khusus Ramadhan saja mencapai 430 juta dolar AS.  “Jadi, saya kira tak heran apabila produsen berebut untuk memenuhi permintaan konsumen selama Ramadhan,” ungkapmnya.
Merk daging halal, Isla Delice,  misalnya, terpaksa meluncurkan iklan televisi guna menarik konsumen Muslim untuk membeli produknya. Supermarket Cora bahkan secara khusus mempromosikan produk halal Ramadhan. Pebisnis, Mounira Ben Maamar tak lagi ragu untuk membeli makanan tradisional Prancis, Foie Gras, karena sudah ada versi halalnya.

“Satu dekade lalu, komunitas Muslim tak banyak pilihan. Kini, mereka mulai mendapatkan banyak pilihan, dan produsen begitu bersemangat mengembangkan merk mereka,” papar dia.
Direktur Supermarket Cora, Mathias Michanaud, mengatakan, pihaknya berusaha menampilkan wajah supermarket yang menghargai keberadaan konsumen Muslim.  Ia bersama timnya lalu mengembangkan strategi guna memudahkan dan memanjakan konsumen muslim untuk berbelanja.

Sementara itu, naiknya popularitas produk halal memicu kecurigaan di kalangan non-Muslim di Prancis. Awal tahun ini, politikus sayap kanan, menyerang praktik penyembelihan halal guna menghambat permintaan pasar akan daging halal. Namun, serangan itu tidak berpengaruh terhadap permintaan pasar.
“Tidak berpengaruh. Inilah yang terjadi,” kata Bendali.

Satelit Telekomunikasi Telkom Hilang


Dua satelit telekomunikasi yang dibawa oleh roket Proton-M dan diluncurkan dari Kosmodrom Baikonur di Kazakhstan, Senin, kini dinyatakan hilang akibat kegagalan di bagian teratas Briz-M. Hal ini diberitakan oleh situs nasaspaceflight.com.

satelit87678
Satelit telekomunikasi yang hilang tersebut adalah Telkom-3 and Ekspress-MD2. Peluncuran terjadi pada Senin (6/8) 19.31 GMT.

Pelontar Proton yang meluncurkan satelit tersebut berukuran diameter 4,1 meter pada bagian kedua dan ketiga, sementara diameter bagian pertamanya adalah 7,4 meter. Total tinggi tiga bagian pelontar Proton itu adalah 42,3 meter.

Kendaraan Proton-M sebenarnya meluncur tanpa masalah, namun menurut pernyataan Agen Luar Angkasa Rusia Roscosmos, saat harusnya ada konfirmasi telah terjadi pemisahan pesawat, ternyata dua satelit itu tidak berhasil sampai di orbit transfer karena masalah dalam pembakaran Briz-M.

Laporan media Rusia RIA Novosti kemudian mengonfirmasi bahwa kedua satelit itu dinyatakan hilang, makin menambah panjang daftar kegagalan Briz-M, termasuk hilangnya satelit Ekspress-AM4 tahun lalu. Meski begitu, Briz-M sempat menjalani 12 misi sejak kegagalan Ekspress-AM4 tersebut.

satelit5435
Peluncuran hari Senin lalu sudah ditunda beberapa kali sejak Mei, masalahnya adalah kegagalan pada bagian teratas Briz-M.

Satelit Telkom-3 dibangun oleh ISS-Reshetnev serta peralatan komunikasinya oleh Thales Aleniaspace. Satelit ini digunakan untuk melayani semakin meningkatnya kebutuhan transponder di bisnis satelit Indonesia, terutama untuk Telkom Group yang sudah menginvestasikan $200 juta ke proyek ini.

"Satelit Telkom-3 dirancang bukan hanya untuk tujuan komersil atau perbaikan kapasitas satelit mendukung kualitas infrastruktur ICT tapi juga mendukung kebutuhan pemerintah seperti pertahanan dan keamanan (militer) dan juga untuk operasional perusahaan-perusahaan milik negara," kata Rinaldi Firmansyah, Presiden Telkom.

Ini adalah untuk pertama kalinya Indonesia membeli satelit dari Rusia, sebelumnya satelit Telkom-2 diluncurkan oleh Ariane 5 pada 2005.

Sebelumnya, pada 18 Juli 2012, peluncuran satelit Telkom-3 terpaksa mundur lagi karena ada kerusakan pada roket peluncurnya. Saat itu, Telkom mengatakan masih menunggu hasil investigasi sampai semua jelas sekaligus memastikan kapan satelit tersebut dapat diluncurkan. Menurut Direktur Keuangan Telkom Honesti Basyir waktu itu penundaan pengorbitan satelit merupakan hal yang biasa dalam industri satelit.

Monday, August 6, 2012

Lima Mitos dan Kesalahpahaman Soal Mars


Mars, tetangga Bumi, mungkin adalah planet yang paling sering dipelajari di tata surya kita. Sudah ada dua robot penjelajah, Spirit dan Opportunity, yang meneliti permukaan Mars sejak 2004.

Kini Spirit tak lagi mengirim data komunikasi kembali ke Bumi. Meski Opportunity masih berjalan namun NASA berencana mengirimkan robot penjelajah ketiga di permukaan Mars pada Senin (6/8) siang WIB bernama Curiosity. Robot penjelajah ini akan mengangkut instrumen ilmiah dengan massa 10 kali lebih banyak dari robot-robot penjelajah sebelumnya di Mars. Robot ini diharapkan bisa memberi kesempatan untuk mengetahui Planet Merah secara lebih mendalam.

mars876
Sebelum eksplorasi Mars dimulai, ada kesalahpahaman yang muncul tentang planet ini akibat minimnya informasi. Berikut adalah mitos-mitos Mars yang masih bertahan.

Mitos #1: Ada wajah di Mars
Pada 1976, pesawat luar angkasa Viking 1 milik NASA mengambil foto permukaan planet Mars yang ternyata agak mengerikan. Terlihat seperti ada wajah manusia yang melihat dari permukaan planet tersebut. Ilmuwan sudah mengatakan bahwa 'Wajah di Mars' adalah trik cahaya dan bayangan, namun publik keburu heboh. Para penyuka teori konspirasi menganggap wajah di Mars sebagai bukti kehidupan. Tabloid gosip pun terus membahasnya. Bahkan, episode serial televisi "The X-Files" pernah membahas hal ini pada 1993 (episode: "Space").

Pada 1998, Mars Global Surveyor NASA terbang ke 'wajah' tersebut dan mengambil gambar tajam pertama dari bentuk tanah di Mars sejak misi pesawat Viking. Kali ini, bentuknya tidak lagi seperti wajah, melainkan hanya mesa, semacam bukit atau gunung dengan permukaan rata. Teori wajah di Mars pun semakin diragukan lagi pada 2001, saat Mars Global Surveyor mengambil lebih banyak foto. Dengan resolusi tinggi, wajah di Mars ternyata hanyalah sebuah 'butte', bukit terisolasi dengan bagian atas rata.

Mitos #2: Penduduk Mars membangun saluran air yang rumit
Lama sebelum wajah Mars menjadi misteri publik, pengamat planet yakin bahwa ada bentuk-bentuk aneh menghiasi permukaan Planet Merah tersebut. Pada 1887, astronom Italia Giovanni Schiaparelli melihat bentuk-bentuk yang ia sebut 'canali' atau kanal, di permukaan planet Mars. Apakah fitur-fitur ini bisa menjadi bukti irigasi dan peradaban?

Begitulah yang dipikirkan oleh pebisnis Amerika Percival Lowell. Gambar-gambarnya akan kanal-kanal di Mars dan tiga buku yang ia terbitkan antara 1895 dan 1908 menyebarkan ide bahwa ada mahluk cerdas yang membangun kanal untuk menarik air dari puncak es Mars.

Foto jarak dekat Mars pada 1965, diambil oleh pesawat luar angkasa Mariner 4, membunuh teori tersebut. Ternyata kanal itu tidak ada, hanya ilusi optik.

Mitos#3: Mars punya lautan
Awalnya, Mars diduga memiliki lautan. Pada 1784, astronom Sir William Herschel menerbitkan penelitian hasil pengamatan teleskop akan Mars. Ada temuan yang tepat dari laporan tersebut, namun Herschel membuat asumsi salah akan area gelap di Mars yang ia anggap sebagai lautan. Ide bahwa Mars punya lautan bertahan sepanjang 1800an.

Setelah Mars dilihat lebih dekat, planet itu ternyata sangat kering, meski para ilmuwan percaya bahwa ada air yang pernah mengalir di planet itu miliaran tahun lalu. Sampai sekarang, air yang ditemukan di Mars sudah 'terkunci' jadi es di tanah, sementara bukti air di permukaan Mars masih belum jelas.

Mitos #4: Mars akan terlihat sama besarnya seperti Bulan
Sejak 2003, beredar email yang mengklaim bahwa pada tanggal-tanggal tertentu, Mars akan terlihat sama besarnya seperti bulan purnama dari Bumi. Dan, dengan pesan tambahan, penulisnya memberi peringatan buat pembaca, "Orang yang hidup sekarang tidak akan bisa melihatnya lagi." Ternyata memang tidak ada yang pernah melihat Mars sama besarnya dengan bulan. Orbit Mars membawa planet tersebut dekat dengan Bumi pada 27 Agustus 2003, namun planet tersebut 'hanya' terlihat enam kali lebih besar dan 85 kali lebih terang, tapi tidak sebesar Bulan.

Posisi Mars pada 2003 ini adalah yang paling dekat dengan Bumi dalam 60 ribu tahun terakhir, sekitar 56 juta kilometer. Sebagai perbandingannya, Bulan rata-rata berada pada jarak 384.400 km dari Bumi. Meski ukurannya jauh lebih besar, Mars harus berada sangat dekat dengan Bumi untuk bisa menyaingi Bulan.

Mitos #5: Ada kehidupan mahluk cerdas di Mars
Kemungkinan adanya kehidupan di Mars memang belum dicoret, namun kini para ilmuwan lebih mencari mikroba kecil, bukan mahluk Mars super cerdas dengan lengan seperti tentakel. Pada 1784, Sir William Herschel yang sangat percaya pada mahluk ekstraterestrial menulis bahwa orang-orang Mars "kemungkinan menikmati situasi yang sama seperti kita."  Dia mendasarkannya pada kanal-kanal yang menjadi dasar adanya peradaban kuno di planet tersebut. Tentu saja, teori akan kanal tersebut tak terbukti.

Mungkin mahluk Mars yang paling terkenal ada di novel karya H.G.Wells berjudul "The War of the Worlds" yang diterbitkan pada 1898. Pada 1938, drama radio dari novel tersebut menyebabkan kepanikan saat para pendengar mengira bahwa benar-benar ada serangan dari Mars. Baru saja 17 tahun sebelumnya, New York Times menerbitkan artikel soal Marconi Wireless Telegraph Company, Ltd., yang menerima transmisi dari Mars secara reguler.

Sunday, August 5, 2012

'Pelangi Api' di Atas Florida Selatan


"Pelangi api" atau "fire rainbow" bukanlah api ataupun pelangi, tapi pemandangan ini sangat mengagumkan.

Secara teknis, penampakan ini disebut awan pelangi, fenomena yang sangat jarang dan disebabkan oleh awan serta tetesan air yang ukurannya relatif sama, menurut sebuah pernyataan dari NASA. Awan ini kemudian mengubah arah dan membengkokkan cahaya dengan cara serupa sehingga hasilnya adalah gelombang cahaya dan warna.

pelangi765
Awan ini kemudian menjadi mirip dengan pelangi sebenarnya, yang juga terbentuk oleh difraksi atau pengubahan arah cahaya, dan menghasilkan pola warna yang berganti-ganti dari biru, hijau, merah, ungu, dan kembali ke biru lagi.

Fenomena ini tertangkap dalam foto spektakuler pada Selasa (31 Juli) di awan-awan di atas Florida Selatan.

Meski awan pelangi memiliki warna seperti pelangi, cara penyebaran cahaya untuk menghasilkan fenomena tersebut berbeda. Pelangi terbentuk oleh refraksi dan bayangan. Saat cahaya terefraksi, ia dibengkokkan melalui sebuah medium dengan ketebalan berbeda, seperti air atau prisma. Bayangan cahaya meninggalkan permukaan dengan sudut yang sama seperti saat ia jatuh. Difraksi menyebabkan gelombang cahaya tersebar dengan pola seperti cincin.

Sama seperti objek pelangi lainnya, seperti bulu burung merak, warna-warna berubah tergantung pada posisinya terhadap matahari dan objek lain.

Fenomena seperti ini biasanya terjadi di awan yang baru terbentuk, dan inilah terjadi di Florida Selatan. Menurut Weather Channel, ada awan-awan pileus yang terbentuk dengan cepat karena badai halilintar mendorong udara ke atmosfer atas melalui lapisan lembap. Hal ini menyebabkan awan seperti asap yang membentuk kubah di atas badai.

Awan pelangi bukanlah circumhorizontal arc, fenomena optik yang terjadi akibat kristal es sehingga membentuk garis-garis warna paralel dengan cakrawala.

Pengeboran Temukan Hutan Hujan Tropis di Antartika


Pengeboran dasar laut di lepas pantai Antartika mengungkapkan bahwa hutan hujan tumbuh di benua beku itu 52 juta tahun lalu, seperti diungkapkan para ilmuwan pada Kamis, memperingatkan bahwa wilayah itu dapat kembali terbebas dari es dalam kurun waktu beberapa dekade.

antartika675
Penelitian inti-inti sedimen yang dibor dari dasar laut sebelah utara lepas pantai Antartika itu menemukan fosil serbuk sari yang berasal dari sebuah hutan “tropis” yang menutupi benua itu pada periode Eosen, 34-56 juta tahun lalu.

Kevin Welsh, ilmuwan Australia yang melakukan ekspedisi pada 2010, mengatakan bahwa analisis dari molekul-molekul yang sensitif terhadap suhu di dalam inti tersebut menunjukkan bahwa daerah itu “sangat hangat” 52 juta tahun lalu, sekitar 20 derajat celcius (68 F).

“Terdapat hutan di daratan itu, tidak akan ada es sama sekali, di sana sangat hangat,” kata Welsh kepada AFP mengenai studi tersebut, yang dipublikasikan di jurnal Nature.

“Ini cukup mengejutkan, karena sudah jelas gambaran kita tentang Antartika di sana sangat dingin dan dipenuhi es.”

Welsh mengatakan bahwa tingkat karbon dioksida di atmosfer dianggap menjadi pendorong utama dari panas dan kondisi bebas es di antartika, dengan perkiraan kadar CO2 antara 990 untuk “beberapa ribu” bagian per juta.

Kadar CO2 diperkirakan sekitar 395 ppm, dan Welsh mengatakan bahwa prediksi yang paling ekstrim oleh Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) akan menemukan es lagi di Antartika “pada akhir abad ini.”

“Sulit untuk memperkirakannya, karena itu benar-benar ditentukan oleh tindakan rakyat dan juga pemerintah,” kata Welsh, seorang pakar paleoklimatologi dari University of Queensland. “Hal itu sangat tergantung pada bagaimana penggunaan emisi di masa depan,” tambahnya.